Sabtu, 26 Juni 2010

humor ala Sufi 2

cerita ini ada unsur khayalan di dalamnya, dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Jaka Nangrub adalah salah satu mahasiswa yang benggal di kampusnya, ketidak patuhannya dalam berpakaian di kampus sering menjadi sorotan teman - temannya, contohnya, ia lebih sering menggunakan sandal japit (Skyway) dari pada menggunakan transportasi massal(Busway), hingga salah seorang dosen menegurnya.

Dosen: hei bung nangrub, kenapa anda tidak menggunakan sepatu. ini kan kampus bukan arena Ski (lo, goblok pisan dosen iki!).

Jaka Nangrub: Asumsikan saja begini pak, kemarin saya jatuh kedalam got sehingga sepatu saya kotor dan bau, akibatnya tidak bisa saya gunakan untuk ke kampus hari ini.

Dosen : oh gitu ya.

besoknya secara tiba - tiba dosen tersebut memberikan kuis kepada nangrub kuis yang susah dan belum pernah di ajarkan sebelumnya.

Jaka Nangrub pun protes

Jaka nangrub: pak, kok ngasih kuis udah gak bilang - bilang, pelajarannya belum pernah di ajarkan, bapak udah gila ya?

Dosen : ya kerjakan saja, saya asumsikan kamu itu mahasiswa yang pintar selalu belajar, dan telah menguasai semua pelajarn yang akan di ajarkan.

  




Rabu, 23 Juni 2010

Jaka Nangrub dan Alas Kaki



Selain berbuat hal – hal bodoh dan membodohi orang yang pintar, satu kebiasaan yang sulit untukdihilangkan  oleh Jaka Nangrub adalah kebiasaan dalam beralas kaki yang terkadang tidak senonoh (apa celana dalam di pake alas kaki ta?), mulai dari sandal gunung hingga sandal lembah (emang ada ya?), sandal japit, bahkan terkadang ia terlihat tak menggunakan alas kaki sama sekali alias telanjang Kaki (hati – hati UU Pornogratis dan Pornoasik nang).

kebiasaan ini terjadi bukan karena Nangrub gak mampu beli sepatu dan tidak pula karena Jaka Nangrub memiliki kuku kaki yang indah rupawan sehingga bisa dibanggakan. Namun karena ia bernafas menggunakan sela – sela jemari kakinya yang kalau di tutup dengan rapat maka Nangrub akan menggelepar kayak Ikan cupang habis kalah bertarung terus mabuk – mabukan karena frustasi(lebay banget). alasan sesungguhnya Nangrub gak mau pakai sepatu adalah karena males untuk buka lepas sepatu ketika Sholat di Jurusan. (sok alim kon nang).

Kebiasaan semacam ini suatu ketika menimbulkan petaka baik ketika ia bersekolah maupun ketika ia berkuliah, jadi gini ceritanya.

Ketika itu si Jaka Nangrub masih menginjak SMA, memang ketika ia pergi bersekolah untuk menuntut ilmu ia selalu menggunakan Sepatu sebagai alat tulis (nggak lah) Alas kaki pastinya, namun ketika kelas sudah di mulai maka Kaki – kakinya mulai meronta ingin merasakan kebebasan maka satu persatu "sepatu hitam butut"nya ia lepas dan "kaus kaki putih bolong jempol" ia emut di mulut (aku nggak se menjijikkan itu lah!!!). dan dibiarkannya jari – jemari kakinya menyembul untuk menikmati udara bebas.

karena di sekolah nya kelas masih menggunakan meja, otomatis yang namanya jemari – jemari kaki ini terhalangi dan tidak menjadi pusat perhatian guru. (Ngapain juga guru – guru memandangi jemari Kakimu).

suatu hari petaka itu tiba, tepatnya ketika Nangrub menginjak kelas 3 SMA,tatkala itu pelajaran Biologi di ajarkan oleh bu guru Biologi (males pake nama sebenarnya masih trauma), seperti biasa Kaki Jaka Nangrub telah lepas dari segelnya (baca: Alas Kaki), ia kerjakan soal yang di berikan oleh sang guru di mejanya.

Nah secara tak dinyana sang guru yang sedari tadi seperti mencium bau busuk kijang Afrika dari arah meja Jaka Nangrub menunjuk untuk maju mengerjakan Soal di papan tulis. Sontak Jaka Nangrub meloncat kaget dari bangku nya, gugup dan mulai sibuk berjibaku dengan waktu untuk menggunakan sepatu, sang guru yang tahu si Jaka Nangrub tidak menggunakan sepatunya lalu menyuruh dengan segera Jaka nangrub untuk tetap maju mengerjakan soal

Guru Biologi :"Nang, kerjakan soal ini di depan"

Nangrub : (dengan polosnya menjawab)"sebentar bu baru mau pakai sepatu!"

Terdengar tawa para pelajar yang juga teman dari Jaka nangrub ketika kelas 3 SMA

Guru Biologi: udah tinggalin aja Sepatunya!

Nangrub : Iya sebentar bu.(sambil nyari - nyari kaos kaki)

Guru Biologi : ayo ibu hitung sampai tiga, kalo nggak maju nilai mu ibu bagi dengan nomer sepatumu (yang ini bohong)

Nangrub : ya ya bu (nada lemah tak berdaya)

Akhirnya Nangrub dengan malu – malu dan memalukan ia maju tanpa menggunakan sepatu ke depan kelas dan dengan santainya ia kerjakan soal yang ada di depan untungnya waktu itu bisa ngerjakan , tentunya sambil disaksikan oleh teman – teman yang geleng kepala melihat tingkah temannya tersebut

Sang guru yang memang baik hatinya itu hanya bisa tersenyum memandang kelakuan siswanya yang biadab itu sambil menahan nafas takut teracuni oleh gas beracun yang dihasilkan oleh sela – sela jari kaki Jaka Nangrub.

Ternyata kejadian macam itu tidak pula membuat Jaka Nangrub Jera, kegilaannya dalam beralas kaki berlanjut ketika ia berkuliah di ITS apalagi kalo sedang musim hujan, ia jadikan air hujan sebagai kambing hitam, dan kambing hitam ia jadikan hujan (lho sekolah dukun ta?).

Ia sudah menyiapkan alasan jika ada dosen yang bertanya "mengapa kamu menggunakan sandal?" maka Nangrub akan menjawab "Sepatu saya basah, kalau saya pakai nanti menimbulkan bau yang menyebabkan perkuliahan tidak kondusif di laksanakan", tapi nyatanya selama  2 tahun berkuliah di ITS tidak ada dosen yang bertanya sehingga kebiasaan ini ia lanjutkan ketika tidak musim hujan sekalipun.

Namun Jaka Nangrub tetap mempersiapkan sepatu walaupun ia menggunakan sandal jadi ketika di butuhkan ia akan menggunakan sepatu tersebut misalnya ketika ada kucing yang makan dipinggir jalan karena nganggur ia lempar saja sepatu tersebut sebagai pengsuir bosan (sadis bener kau nang?).

Petaka tiba ketika ia menjalani UAS (Ujian Agak Serius), tidak peduli itu UAS maupun Kuliah biasa Jaka Nangrub seperti biasa menggunakan sandal japit warna coklat sebagai alas kakinya dan kresek berisi sepatu bersanding di sebelahnya, Ujian berjalan lancar (ujiannya sih lancar njawab pertanyaannya itu yang macet). Ketika itu dosen yang menjaga adalah Kaprodi sendiri dengan santainya Jaka Nangrub menyilangkan kakinya di depan meja dosen yang sedang menjaga, mungkin sang kaprodi perlahan – lahan mencium bau tak sedap mirip bau mulut buaya yang nggak sikat gigi habis makan kijang afrika dan begitu dia menemukan dari mana sumber bau tersebut langsung saja di tegurnya si Mahasiswa tak beradab di depannya tersebut

Kaprodi :"Heh mana Sepatumu kok Pake Sandal"

Nangrub :"oh ini pak di kresek"

Kaprodi  :"Kenapa kok gak dipake dari tadi ha?"

Nangrub  :lupa pak tadi buru – buru (alasan yang nggak masuk akal)

Maka sambil mengerjakan soal – soal UAS, Jaka Nangrub akrobat pake sepatu, tangan kanan pegang alat tulis, tangan kiri memakaikan kaki sepatu secara bergantian.

Teman – teman yang bingung mengerjakan UAS pun mendapat hiburan dengan kelakuan teman seangkatannya tersebut dan kesempatan untuk mencontek ketika riuh rendah suara tertawa menggema di kelas.



NB. Jangan terlalu sering menggunakan sandal apalagi kalo kamu suka keluar disaat panas terik karena kakimu yang indah bisa jadi seperti ini

kaki ketika menggunakan sandal
model : Kaki Kanan Jaka Nangrub

hasilnya tanpa menggunakan sandal
Model: kaki kanan Jaka nangrub

demikian cerita dari saya.