Kamis, 01 Juli 2010

Ayahku Hebat (Nggak Hemat)







Postingan kali ini Jaka Nangrub ingin bercerita tentang orang tuanya yang kita sebut saja Pak Rofiq (Bukan Mama sebenarnya, tapi Papa). Pak Rofiq punya julukan "Agus Peking" dikalangan teman – temannya, ini bukan karena pak Rofiq memiliki rupa seperti Bebek (Bebek Peking) atau berjualan Bebek Panggang ala Peking, namun lebih karena kulitnya yang berwarna putih dan juga matanya yang lebih sipit dari teman - teman pribuminya, sehingga kerap kali pak Rofiq dikira sebangsa dengan Wong Fei Hung, Mao Ze Dong, Andy Lau, Bo Bo Ho (bilang aja kayak Orang Cina ngono lo nang!). *tapi sayang gak turun ke anaknya sama sekali*

Pak Rofiq ini semasa remaja rajin mengantarkan ibunya (mbah perempuan Jaka Nangrub) yang jago masak ke pasar tradisional (contoh anak berbakti pada masa itu,ciah...), hingga telah dewasa pun pak Rofiq ini gemar untuk memburu aneka hasil bumi yang dijual di pasar tradisional.

Ketika itu Keluarga Jaka Nangrub masih tinggal di Rantau Prapat, Sumatra Utara. (coba cari aja di Peta,sudah ada kok!), kala itu pak Rofiq dan Istrinya (sebut saja ibu Rofiq) tengah berbelanja ke pasar, karena sudah sering kali keluar – masuk pasar maka para pedagang di sana telah akrab dengan pasangan suami istri ini, bu Rofiq yang selalu menggunakan kerudung ketika bepergian dan teridentifikasi telah menunaikan ibadah haji ditanyai oleh salah seorang pedagang sayur di pasar tradisional.





Pedagang : Bu, itu suaminya Ibu ya? (sambil nunjuk pak Rofiq yang berada di kejauhan lagi memilih barang)

Ibu Rofiq : iya, benar, ada apa ya bu, apa suami saya gak bayar sayur kemaren?

Pedagang : nggak kenapa – kenapa, bu!.

Ibu Rofiq : Oh,saya pikir...(sambil milih – milih sayur).

Pedagang : bu, waktu ibu naik haji, bapaknya ikut nggak ?

Ibu Rofiq : lo , ya ikut lah,naik hajinya kan sama – sama. (so sweet)

Pedagang : oh Berarti bapaknya Muallaf ya? (Muallaf : orang yang berpindah agama dari selain Islam ke agama Islam)




Ibu Rofiq : heh (sambil milih tomat paling busuk untuk di lempar ke pedagang tersebut), ngawur..... Suami saya udah Islam sejak lahir .

Pedagang: Udah Sunat juga bu?,saya pikir Muallaf, kan kayak orang Cina gitu.

Ibu Rofiq : (mesam – mesum sambil tetep milih sayur).




Pernah pula pak Rofiq itu ditawari pedagang daging Babi dengan barang dagangnnya (baca: Daging Babi) bahkan pedagang Kodok (Swikee) juga pernah , kenapa bisa terjadi? ya apalagi kalo bukan karena dikira orang cina (baca : Non – Muslim). untungnya pak Rofiq gak pernah dikasih gratisan, bingung juga kalo tiba – tiba pulang kerumah bawa daging tapi daging Babi (nguik... nguik...) atau daging Kodok (Kwok... Kwok...).

Karena wajah orientalnya tersebut pernah juga Pak Rofiq di ajak bicara salah seorang pedagang Tionghoa dengan bahasa Cina,panjang lebar lagi, mungkin si pedagang ini curhat sama pak Rofiq tentang Kondisi perekonomian yang buruk sehingga berpengaruh pada menurunnya performa isterinya di ranjang (ngawur). pak Rofiq yang terbatas penggunaan bahasa cinanya, cuma tahu bahasa Cina "Kamsya" (Terima Kasih), Cuma bisa terdiam sambil senyum – senyum, manggut – manggut sok ngerti.*padahal blank*. Dia masih ngarep kalo dikira cina dapet potongan harga !!!. dasar.

Selain punya "darah pedagang" yang cukup kental (sekental Ingus Kuda Nil), Pak Rofiq juga terkenal memiliki darah Pembalap, tapi bukan pembalap seperti mobil Formula 1 yang elegan dan menwan, melainkan lebih seperti Pembalap Nascar yang sering sodok kesana sodok kesini lalalala.....lalalala..... lalala. (lo nyanyi) , ntah sudah berapa orang pengguna Jalan yang ia buat frustasi dengan "insting pembalap"nya . Sebagai catatan Pak Rofiq belajar menyetir kendaraan secara otodidak dengan bimbingan dari Supir Bemo yang SIM A nya juga "tembakan", sehingga tak aneh jika sering berkendara tanpa mempedulikan keselamatan diri sendiri, apalagi keselamatan orang lain. anak - anaknya pun selalu diingatkan untuk selalu meniru ibunya yang lebih sopan dalam berkendara.

Ketika Jaka nangrub masih duduk di bangku SMA dan Adiknya masih duduk di bangku SMP mereka berangkat ke sekolah bersama dengan pak Rofiq, karena masuk sekolah di Surabaya pukul 06.30 BBWI maka mereka berangkat dari rumah sekitar pukul enam kurang, dan walaupun pak Rofiq sebagai Pegawai Bank yang masuk kerja pukul 08.00 ia tetap mau mengantar anak – anaknya pada pukul 06.00, sehingga sering kali ia datang lebih awal dari Pramubakti di Kantornya tersebut. Dan ini salah satu hal yang dibanggakan olehnya (halah gini aja kok dibanggakan). Nah kalau Anak – anaknya tersebut mulai telat berangkat sekolah (lebih dari jam 06.00),ia akan mulai berteriak – teriak "Gak Mau nganter aku lo!, biar naik Bemo aja, kalo udah lebih dari jam enam itu orang – orang pada gila di Jalan". Anak – anaknya yang lelet langsung bergegas sampai kadang – kadang pakai celana di Mobil.

Saat berkendara pak Rofiq memiliki prinsip yaitu "ia tak pernah mau di potong dari Arah – arah yang membahayakan" (siapa juga yang mau),dan juga "Semua harus pada Jalurnya, Jalurku jangan diembat orang lain" nah kalo sudah di potong – potong jalannya oleh orang lain (kayak origami jalan'e), maka darah pembalap Pak Rofiq akan bergejolak dan akan ia balas perbuatan "pengguna jalan biadab" yang memotong jalannya tersebut, baik itu sepeda motor, sepeda ontel (sepeda kayuh), becak, bemo, dan mobil lain akan disikatnya, dan sebagai penumpang Jaka Nangrub dan adiknya cuma bisa berteriak – teriak "Papa.... Papa....., Argh....., aduh.... aduh.....", (mobil dalam keadaan mau nyerempet ama motor atau mobil lain) dan penumpang yang duduk paling depan akan merasakan efek yag disebut Efek Rem Imajinasi (ERI), yaitu keadaan di mana penumpang paling depan menginjak – injak lantai mobil dengan kaki kanannya, padahal gak ada Rem di depannya. (persis kayak orang step).

Bejatnya kadang – kadang pak Rofiq juga suka motong Jalannya orang – orang yang tidak berdosa, hal yang tidak ia sukai jika dilakukan padanya alasannya "salahnya lambat" , (betapa egoisnya!!!) efeknya kadang – kadang mendapat sepaket makian dari orang lain, yang paling sering merasakan adalah Adiknya si Jaka Nangrub, sebut saja Gembili bukan nama sebenarnya, dan Gembili bercerita pada Jaka Nangrub "Ya gitu mas, ntar kalo papa sudah motong jalannya orang, terus orangnya gak terima, orangnya buka jendela sambil mengacungkan Jari tengah" (gak harus aku Praktekin to?). "ada juga yang pernah gini mas, mbuka jendela terus di pisui (memaki) "J**CUK", sambil berlalu, aku diem aja mas, wis untung gak dipukuli". 

Yang paling bejat adalah ketika waktu itu anak – anak dari pak Rofiq masih intensif untuk latihan renang di Kolam renang KONI jalan Kertajaya, seperti biasa pak Rofiq menjemput kedua Anaknya tersebut yang puas direndam oleh pelatih yang sudah tua – tua di Kolam KONI yang dingin Malam – Malam. Nah biasanya waktu pulang mereka (baca: Pak Rofiq dan anak - anaknya) menyempatkan diri untuk membeli "Pohong Keju" A.K.A Ketela Goreng, mereka makan lah Pohong Keju itu dengan lahap Jaka Nangrub yang duduk paling depan biasanya memberikan Pohong Keju untuk di makan oleh Ayahnya yang sedang menyetir.

Tiba – tiba ketika dalam perjalanan pulang ada Mobil yang memotong jalur milik pak Rofiq secara tiba – tiba dan mengagetkan Pak Rofiq, bagai Son Goku yang marah dengan Kematian Krillin dalam serial Kartun Dragon Ball dan sontak berubah jadi "Manusia Super Saiya" begitu pula dengan pak Rofiq.

Darah pembalap bergejolak dan mulailah kecepatan Mobil meningkat secara drastis. sumpah tadinya santai – santai, bisa jadi ngebut kayak orang kesurupan (gak liat lagi aku kecepatannya berapa) yang jelas matanya yang sipit mengernyit memburu pengemudi kurang ajar yang memotong jalurnya tersebut. Dalam kecepatan yang tinggi tersebut pak Rofiq berkata pada Jaka Nangrub yang duduk disampingnya

Pak Rofiq : "Rob, Minta Pohong (Ketela Goreng)".

Nangrub yang masih dalam keadaan tegang, berusaha menahan muntah dalam kendaraan yang zig – zag, merogoh Kantong Plastik di depannya yang berisi Pohong Goreng dan memberikan 1 potong Pohong yang nikmat tersebut dia pikiruntuk dimakan. Disambarnya Pohong pemberian anaknya tersebut oleh pak Rofiq, dibukanya jendela dan dilemparkannya dengan kencang pohong tadi keluar Jendela dengan target Mobil lawannya tersebut *Fire in the Hole *, *Siuuu...... BLEDAM* (hei bapakku Cuma ngelempar pohong goreng bukan granat tangan), mobil lawan telak kena di Kaca Belakangnya. Jaka nangrub dan Adiknya yang lelah selepas berenang itu pun kaget setengah mati dan berteriak – teriak.




Jaka Nangrub + Adeknya :"woi.... pa, jangan di lempar pohongnya, ngawur iki, sayang pohongnya pa!!!" (gak mau rugi).

Terus pak Rofiq minta lagi dikira yang kali ini mau dimakan ternyata di Lempar juga *Wuzzz.... Jdak* (ini baru lumayan bener) pohong tepat kena kaca belakang lawan.

Akhirnya pohong goreng yang tersisa di kantong di evakuasi ke belakang(oleh jaka Nangrub di berikan ke Adiknya yang duduk di kursi belakang), dari pada di buang – buang kan sayang. Sambil kedua anaknya nya yang masih syok itu mengingatkan bapaknya untuk Istighfar mengingat tuhan.

Untungnya pengendara mobil itu gak nyadar kalau mobilnya jadi obyek lemparan Pohong Goreng pak Rofiq.sehingga tidak terjadi pertengkaran di jalanan. Udah kayak main "Crash Team Racing" (salah satu game PS 1, pertandingan Go – Kart dengan karakter Crash Bandicoot, dengan Item yang bisa dilempar ke lawan supaya lawan bisa di salip dan dikalahkan dalam pertandingan).
Untung aja gak beli Gerobak penjual Pohong Goreng, kalau beli gerobak di lempar juga kali ya. *Ekstrim cak*.

NB: Bagi pembaca yang merasa Mobilnya pernah di Lempar Pohong Malam – malam tolong di Maafkan ya. namanya manusia tidak pernah luput dari salah dan ketidak benaran.




Bagi teman – teman pembaca yang budiman Jaka nangrub mengingatkan.
  1. Pohong Goreng bukan granat tangan dan tidak bisa meledak
  2. dilarang keras untuk ngelempar Pohong Goreng kepada siapapun, dimanapun dan kapanpun kecuali benar – benar dalam keadaan terdesak.pokoknya nggak boleh 

2 komentar:

  1. mantab gan..
    pasnya pke jdudul..
    "Ayahku pembalap"
    atau mgkn "Rofiq si Pembalap"

    BalasHapus
  2. ha...like father like son brarti...hahaha...:DD

    BalasHapus

di isi ya! jangan nyontek, selesai gak selesai harus di kumpulkan!