Senin, 06 Oktober 2014

Huru Hara di rumah Bu Dosen Pembimbing

Salam Tawa Para Pembaca Yang Budiman, sudah lama sekali saya tidak menulis di blog ini, sudah banyak pengemis & gelandangan bersarang di blog ini, hari ini saya ingin menceritakan tentang perjuangan jaka nangrub untuk lulus Tugas Akhir dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember. selamat menikmati.

ada 2 jenis buku yang akan umumnya diterbitkan oleh seorang penduduk Indonesia ketika memasuki usia 20 an tahun.

yang pertama, buku tugas akhir, buku yang harus kita selesaikan jika kita ingin menuntaskan pendidikan di tingkat sarjana satu (S1) & beserta segala penderitaan yang mengikuti nya, buku ini wajib hukumnya diselesaikan oleh pemuda/pemudi yang cukup beruntung mengenyam bangku kuliah. ini lah yang nantinya akan saya ceritakan di sini.

yang kedua, buku nikah, buku yang wajib dimiliki oleh sepasang insan berbeda jenis yang sama2 berkomitmen untuk menjalani hidup bersama, buku ini menjadi semacam lisensi untuk pria bahwa sekarang ia halal untuk "menunggangi" teman perempuan yang sekarang telah menjadi istri nya. tapi saya tidak akan membahas buku ini lebih lanjut, karena saya nggak punya teman perempuan untuk ditunggangi.

adalagi 1 buku terakhir yang diterbitkan kalau kita sudah bertemu dengan Izrail, yaitu buku Yasin, buku yang diterbitkan oleh sanak saudara kita untuk menghormati arwah kita yang telah lepas dari jasadnya.

kembali ke buku tugas akhir, untuk menyelesaikannya dibutuhkan lebih dari sekedar kecerdasan, tapi juga semangat untuk menyudahi semua kisah di bangku kuliah, buku tugas akhir mensyaratkan kita untuk meneliti sebuah masalah yang penting untuk diselesaikan, siapa yang menentukan apakah masalah itu penting atau tidak ? tentu saja dosen pembimbing

ditangan dosen pembimbing lah nasib kita ditentukan, jika dia menyetujui semua hasil kerja kita maka ada 2 kemungkinan saat kita menjalani sidang tugas akhir kelak, Lulus atau Tidak Lulus, tapi kalau dia tidak menyetujui semua hasil kerja kita, maka kita hanya akan dapat 1 jawaban, Tidak Lulus & Selamat Tenggelam dalam Jurang Nestapa.

Dosen pembimbing Jaka Nangrub adalah dosen yang baik, beliau adalah seorang perempuan yang sudah cukup berumur & punya banyak pengalaman akademik, selalu mengendarai mobil Mercy kemanapun, & satu lagi yang menjadi ciri khas nya, yaitu sabuk yang melingkar di pinggangya, selalu terlihat tampak mencolok walaupun tidak sebesar sabuk kejuaran tinju atau sabuk kejuaran gulat WWF Smackdown. sebut saja namanya bu Mira.

Bu Mira bukan lah jenis dosen yang suka mempermainkan mahasiswa dalam membimbing Tugas Akhir, walaupun tidak mudah ditemui tapi untuk asistensi sangat mudah. cukup menyerahkan draft Tugas Akhir, lalu beliau akan mencoret2 bagian yang salah & bagian yang butuh pembenaran, lalu kemudian draft Tugas Akhir yang telah dicoret2 tadi bisa kita ambil di mejanya mudah bukan ? tentu saja tidak sodara2, karena coretannya terkadang terbaca kadang juga tidak terbaca, terkadang sangat sulit untuk menerjemahkan coretannya, ibarat nya puisi dalam bahasa Swahili namun ditulis dengan menggunakan Hieroglyph. NSA pun kesulitan untuk mengenkripsi setiap coretan tangannya, namun dengan bantuan dari teman2 di jurusan arkeologi tulisan2 beliau jadi lebih mudah untuk dibaca.

suatu hari bu Mira menghadapi banyak sekali mahasiswa untuk asistensi hingga Jaka Nangrub yang malang tersisihkan dan termarjinalkan tidak mendapatkan  kesempatan untuk asistensi & berkonsultasi, hingga karena terus didesak akhir nya bu Mira berujar, "sudah kamu tinggal aja draft TA nya besok subuh kamu ambil di rumah saya !!". nangrub merespon "beneran subuh bisa diambil bu ?" , "iya, kamu ambil Subuh kalau Subuh nggak diambil nanti saya kasih C" ujar bu Mira dengan nada sedikit bercanda.

tapi Tugas Akhir adalah perang saudara2 tidak ada bercanda dalam peperangan, maka setelah solat subuh dipagi2 buta ketika banci selesai melaksanakan bisnis haram nya, Jaka Nangrub berangkat ke Rumah Bu Mira dengan menunggangi Motor Kama Supra nya.

masih gelap gulita ketika Nangrub sampai di Rumah bu Mira, rumah Bu Mira terletak di Jalan Raya, rumahnya ber lantai 2 tapi tidak terlalu besar jika dilihat dari luar, di pekarangannya yang dipaving terbujur beberapa mobil mercy & jeep kesayangannya. rumah nya masih diterangi lampu kuning yang remang, sedangkan di dalamnya masih gelap tak terlihat apapun

dengan melupakan setiap adat ketimuran dan sopan santun nangrub pencet bel yang ada di dekat pagar, percobaan pertama tidak terjadi apa2, mungkin semua penghuninya masih terlelap dalam mimpi yang indah, percobaan ke 2 bel kembali dipencet, satu pintu dalam rumah terbuka, tampak beberapa orang perempuan yang bekerja di rumah beliau kalang kabut menduga2 siapa gerangan yang bertandang ke rumah & mengganggu mimpi2 mereka.

lampu mulai menyala dan suasana dalam rumah tampak ramai ketika 2 - 3 orang berlarian ke sana kemari seperti panik. 1 orang yang paling berani keluar dari pintu dan mengernyitkan mata yang masih setengah mengantuk, namun apa daya cahaya mentari belum menyinari sehingga tidak tampak wajah tampan Jaka Nangrub dari kejauhan. si perempuan yang pemberani itu masuk kembali ke dalam rumah, mungkin untuk mengumpulkan keberanian, ia kemudian keluar mendekati pintu dan tampak oleh nya wajah Jaka Nangrub.

sebelum ia menduga yang tidak2 dan lapor pihak berwenang Jaka Nangrub langsung memperkanalkan diri & memberitahukan alasannya menciptakan huru hara di kediaman bu Mira. "saya mau ambil draft Tugas Akhir saya mbak, kata bu Mira disuruh ngambil waktu subuh", dengan lunglai ia kembali ke rumah & mengangkat gagang telepon untuk menelepon bu Mira yang ada di lantai 2 rumah tersebut, setelah beberapa kali anggukan & jari telunjuk yang digeser2kan di dekat dahi akhirnya telepon di tutup & ia kembali ke gerbang depan & menemui Jaka Nangrub, "maaf mas, draft nya belum jadi, nanti siang datang lagi ya !" ujar si perempuan. akhirnya Jaka Nangrub meninggalkan rumah bu Mira & kembali ke rumah.

siang nya seorang teman Jaka Nangrub datang ke rumah & memberikan draft Tugas Akhir, rupanya bu Mira menitipkan draft tugas akhir yang sudah dicoret2 itu, "nih nang dari Bu Mira, ada tulisan2 nya".

MAMPUS jangan2 beliau marah karena Jaka Nangrub sudah menimbulkan huruhara di kediamannya, "selamat tinggal buku Tugas Akhir selamat datang buku Yasin" pikir Jaka Nangrub dalam otak nya.

Dengan ragu Nangrub membuka buku draft TA nya, & terpampang lah coretan bu Mira yang tampak lebih mudah dibaca bertuliskan

"maaf ya Nang, ternyata kamu orang nya Konsisten juga", seorang dosen senior meminta maaf pada seorang mahasiswa yang penuh dengan nista & sifat2 tercela, setelah kejadian itu Tugas Akhir terasa lebih mudah bagi Jaka Nangrub, sidang demi sidang dilalui dengan bantuan bu Mira & nilai AB cukup bagi Jaka Nangrub untuk mengantarkannya lulus dengan IPK 3,24. Alhamdulillah, tidak jadi cetak buku Yasin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

di isi ya! jangan nyontek, selesai gak selesai harus di kumpulkan!