Selasa, 20 April 2010

Jaka Nangrub KeMBALI part 1

teman - teman pembaca yang budiman (yang gak budiman dilarang baca!), tulisan ini akan menceritakan pengalaman saya ketika berwisata ke pulau dewata,Bali.mari kita simak dongengnya.

asal kalian tahu saja jaka nangrub adalah makhluk yang lahir di pulau dewata, besar di sumatra utara, dan berorang tua asli Surabaya (anak seribu pulau hah?), namun saat dilahirkan nangrub masih terlalu kecil untuk memahami lingkungan Bali, kalau tidak salah cuma sampai umur 2 tahun nangrub tinggal di Bali,sehingga tidak ada satupun kenangan di bali yang dapat ia ingat, pertama kalinya nangrub menginjakkan kaki di bali setelah di lahirkan adalah ketika liburan kelas 3 SMP(kalau gak ada liburan macam ini niscaya nangrub tak pernah kembali lagi ke Bali).

Seluruh anak kelas 3 SMP Negeri 1 Surabaya boyongan ke Bali, maka tampaklah kelakuan sebenarnya dari para pelajar yang baru memulai memutuskan jatidiri tersebut, ada yang biasanya alim selama sekolah tampil ugal - ugalan dengan dandanan yang mencoba mencuri perhatian,yang biasanya bejat makin bejat kelakuannya bahkan para muslimah yang biasanya berjilbab memutuskan untuk menggunakan bikini selama perjalanan (yang ini bohong, cuma lepas kerudung kok).kesepakatan dalam menentukan kamar hotel adalah setiap siswa akan di temani dengan 3 siswa lainnya, sehingga 1 kamar hotel akan di huni oleh 4 orang manusia. teman sekamarku saat itu adalah Zulmi, Bram, dan Landra. 

Sebelum berangkat tentu saja Nangrub memulai segalanya dengan persiapan,koper dan segala macam perlengkapannya (alat sholat, alat mandi,baju ganti, pelampung), waktu itu aku bawa celana renang yang dipakai selama dalam perjalanan, sekedar cerita ya, dulu mama menyarankan aku untuk ikut les Renang di KONI setiap beberapa kali seminggu setiap habis sholat maghrib (bayangkan dinginnya malam - malam selulup di kolam renang),yang pertama kali terbujuk untuk ikut les renang adalah adekku, aku sih pertamanya gak mau, dengan alasan malu udah besar, sedangkan teman seperguruan renangku itu anak2 TK dan SD, coba kalo temen seperguruan renangku itu anak2 SMA wah langsung nyebur aku (otak Kotor).

pikiranku berubah ketika akhirnya aku tahu kalau ntar waktu kelas 3 SMP bakal ada liburan ke Bali (kalo gak salah saat itu aku kelas 2 SMP), ini artinya akan ada kegiatan menyeberang dengan kapal Ferry dalam perjalanan, nah disini aku mulai mikir kalo misalnya ntar kapalnya tenggelam terus aku gak bisa renang pasti langsung kelelep, nah motivasinya ikut renang adalah agar ntar waktu liburan ke Bali dan nyeberang dengan kapal ferry dan kapal ferry nya tenggelam, aku bisa menyelamatkan diri, kalian mungkin tidak percaya dengan motivasi ini tapi ini nyata adanya (visioner banget kamu nang!).

lanjut, waktu itu seluruh murid yang akan berangkat berlibur diantar oleh orang tuanya masing - masing, waktu itu orang tua mulai sedikit khawatir akibat ada kecelakaan yang menewaskan satu bis penuh dengan siswa di derah Payton. bis berjajar di sepanjang jalan Pacar (jalan tempat sekolahku berdiri), nah akhirnya kami masuk ke dalam bis setelah menunggu sekian lama, terus aku lihat sesuatu apakah itu?, aku baru tahu kalau BIS ada Pramugarinya(biasanya paling keras kernet), walaupun agak tua sekitar 30 tahunnan namun terlihat manis dengan baju seragam berewarna biru kehitaman rambut pendek terurai, wah mewah banget nih BIS, waktu bis mau berangkat ternyata si Pramugari malah turun, lo kok malah di tinggal, ternyata aku baru tahu kalau itu ternyata ibu dari salah satu temenku (ealah... tiwas tak pikir pramugari).

berangkatlah si Bus dengan diiringi oleh mobil polisi dan sepeda motor polisi (lupa aku istilahnya, pokoknya yang kayak orang penting gitu di kawal ama polisi). anak - naka SMP yang hendak berlibur ke Bali ini telah tumbuh menjadi manusia - manusia dewasa terbukti dengan gencarnya PDKT yang dilakukan selama dalam perjalanan, caranya dengan menduduki kursi yang sama dengan tergetnya masing - masing, tentu saja mereka berharap bisa menjadi sepasang kekasih nantinya setelah liburan di Bali berakhir (jadian di Bali!, so sweet...!), bahkan guru waliku duduk di sebelah supir (tapi sopir bis bukan gebetannya, tapi memang tempat duduknya di situ). bagaimana dengan nangrub?, ia tidak melakukan hal - hal semacam itu (PDKT di dalam bis wisata), ia hanya membangun rencana gimana ntar kalo kapal ferrynya bener- bener tenggelam, kira- kira dia akan menyelamatkan temen perempuannya yang mana?, dengan harapan menjadi hero lalu si wanita yang tak berdosa itu  akan menyerahkan segalanya untuk diriku (tanduk iblis muncul di atas kepala Nangrub).

seperti wisata - wisata pada umumnya selama di dalam bis kami menyanyikan lagu - lagu yang menyiratkan kebahagiaan seperti Indonesia raya, padamu negeri, hymne guru (bohong kok, yang jelas aku lupa). akhirnya sampai juga di pelabuhan ketapang, ini pelabuhan tempat kapal ferry bersandar untuk kemudian mengantarkan wisatawan dari pulau jawa ke pulau dewata. Ferry pun menyeberangkan kami beserta dengan bis wisata, sambil berharap kapal ferry yang di tumpangi tenggelam (beneran lo ini!) nangrub menikmati udara di atas kapal.

ku pikir dari pelabuhan Gilimanuk itu sudah deket dengan pusat kota bali ternyata jauh benget, melewati hutan belantara rumah - rumah,sampai pada akhirnya kami sampai di hotel, keren banget hotelnya, namanya "Grand Sanur Beach" (kalo di artikan bukan "pelacur besar dari Sanur"), kamar kami berupa cottege (bangunan rumah tersendiri, terdiri dari bangunan dengan 2 kamar), kamarnya canggih lagi, kuncinya pake kartu, tinggal di tancep di lubangnya trus masuk deh, waktu nyampe hotel tuh bali udah gelap banget padahal masih maghrib masuklah kami ke kamar hotel, setelah memeriksa kondisi kamar hotel sambil mengagumi furnitur di dalamnya kami memutuskan untuk Sholat  Maghrib, eh dasarnya bukan hotel muslim, tidak ada tanda kiblat di kamar hotel itu, mau ke Lobby hotel untuk tanya kiblat jauh banget, akhirnya aku punya ide cemerlang untuk menentukan kiblat

arab (tempat ka'bah berada) itu di baratnya Indonesia, "nah sekarang kita cari barat dengan berpedoman pada condongnya bulan"kata nangrub, sehingga kami sholat menghadap ke arah bulan dengan harapan sholat kami menghadap ke arah ka'bah di mekah (semua percaya aja ama aku, padahal ya gak tahu bener apa salah, yang penting sholat).

Selesai sholat semua kami meninggalkan kamar untuk menikmati lingkungan hotel sambil menghirup udara Bali di malam hari, selesai itu kami kembali ke kamar namun apa yang terjadi? ternyata pintunya kekunci dari luar  saudara - saudara, kenapa bisa begitu? ternyata ini mekanisme dari kunci di Hotel tersebut, kuncinya kan setelah dipakai untuk membuka pintu digunakan untuk menyalakan listrik(dengan memasukkan pada slot di dekat pintu kamar), nah saat kami keluar kamar, kartu kami tetap tertancap pada slot, dan saat kami keluar  kemudian pintu tertutup dia otomatis mengunci kamar. argh.... masa malam pertama di Bali tidur di luar kamar?, kami berpikir cepat untuk segera masuk kedalam kamar, jadi kami hampiri salah satu kamar teman kami pinjam telepon dan merengek pada receptionist untuk membukakan pintu kamar kami.

akhirnya setelah menunggu sekian lama di depan kamar kami datanglah pegawai hotel yang kemudian membukakan pintu dengan kunci cadangan, dalam pikiran si pegawai hotel pasti udah menghina kami anak - anak surabaya yang udik, anak - anak udik yang hampir melewatkan malam di Bali dengan menggelandang di dalam Hotel.

kamar terbuka maka kami pun masuk kamar dengan sukacita, sambil berjanji untuk tidak mengulangi kebodohan ini lagi.

karena belum terlalu malam kami memutuskan untuk melewati malam dengan bermain kartu remi, kami berempat bermain dengan riang gembira sambil melepaskan segala canda tawa, sampai akhirnya pintu kami di gedor dari luar, siapa yang malam - malam gini nyambangi kamar orang lain?, mungkin ada juga teman kami  yang lain yang bernasib sama seperti kami (kekunci dari luar) dan mereka juga bermaksud meminjam telepon kamar kami, atau mungkin aja itu "Leak" yang memangsa jiwa - jiwa muda (lebay!, makan jiwa mu tambah goblok Leaknya), dengan rasa takut kami buka kamar kami, ternyata yang berdiri di depan kamar kami adalah makhluk berkulit putih yang dalam kamus mistik biasa di sebut "Bule" , ternyata ada juga Bule yang Bego kekunci dari luar, tapi bukan itu, ternyata si Bule merasa terganggu dengan sepak terjang kami selama bermain kartu yang ketawa - tawa kayak banci Taman Lawang dapet perjaka muda.

yang kemudian terjadi adalah dialog antara kami dengan Om Bule (dialog si bule di terjemahkan ke bahasa jawa, karena bingung dan lupa bahasa Inggrisnya gimana)

Bule: "kon ngerti gak aku atene turu iki, cangkem soakmu iku nggarai aku gak iso turu."

Jaka Nangrub dkk : "yes sir!"

Bule: "menengo titik opo'o, kon ngerti, kalo gak karena awakku lan konco -koncoku sing liburan nang Bali iki negoromu iki gak bakalan nduwe devisa gawe mbayar utang negoromu sing akeh kui" 

Jaka Nangrub  dkk: "yes sir!"

Bule: "tulung yo, ojok sampe cangkem soakmu iku ngrameni kamarku maneh, tak laporno karo negoroku ben negoromu di ke'i travel Warning kejet - kejet kon kabeh!"

Jaka Nangrub dkk: "yes sir!"      

Bule: "wis yo meneng, wis malem aku ate lanjut turu karo bojoku, kon nonton tip wae, tapi yo ojok banter - banter pisan."

Jaka Nangrub dkk: Yes sir!

kurang lebih begitulah dialog yang terjadi, intinya kami dimarahi karena telah ramai dan mengganggu tidur si Bule

si bule pun kembali kepelukan sang Istri,untuk melanjutkan apa yang ingin mereka lanjutkan (opo sih?), akhirnya karena ketakutan yang amat sangat kami tidur sambil mencoba nonton TV seperti yang di saranin ama Om Bule sampai akhirnya kami pun terlelap.

apa yang terjadi di hari selanjutnya, lanjut kapan - kapan ya, biar seru




Sabtu, 17 April 2010

TWO MORON NEVER COME

Sial adalah hal yang sering menimpa Jaka Nangrub, namun menuliskannya dalam Blog sungguh membuat kesialan menjadi "kemahakonyolan". salah satunya adalah cerita berikut.

Kelas XII SMA telah berhasil dilalui Jaka Nangrub dengan sukses, walaupun sesungguhnya masih menyisakan 1 remidi Kimia (biarin yang penting lulus!!!), apa yang dilakukan setelah lulus adalah hura - hura, nah pada suatu hari datanglah dua ekor makhluk yang konon katanya adalah jelmaan "Bagong" dan "Petruk", sebut saja Kuswana Rama Destian dan Damarendra Nugroho bukan nama sebenarnya (la kok lengkap???). mereka hadir ke rumah dan mulai ngerumpi seputar kenapa ikan lele punya kumis?, apakah lele juga punya bulu ketek? (nggak, aq lupa mbicarain apa), sampai pada akhirnya mereka mengajak nangrub untuk nonton film di Bioskop bersama temen sekelas lain yang telah leboih dulu berada di TKP. 


Jaka Nangrub bukanlah orang yang gampang diajak untuk mengarungi dunia luar, ia lebih suka semedi di depan laptop daripada harus keluar - keluar, namun atas bujuk rayu dan segala daya upaya mereka berhasil juga mengajak nonton nangrub, kalau gak salah nonton Film Bajak Laut dari pulau Karibia di akhir dunia yang kalau di bahasakan dengan bahasa Madura kuno menjadi "Pirates of the Caribbean at Worlds End". 


mereka mengajak nonton di Bioskop Delta (di dalam Surabaya Plaza). pada saat itu Jaka Nangrub baru bisa menggunakan sepeda motor (kelas XII SMA baru bisa naik motor, apa kata dunia!!!).mereka menggunakan dua motor, Kuswana bersama Damar menggunakan Motor matic berjudul Nouvo (kayak merek Sabun), sedangkan Jaka Nangrub "Berkharisma"(menggunakan Motor Kharisma Produksi Honda maksudnya).mereka berangkat dengan meminta restu dari Mama, supaya di jalan nanti tidak bertemu dengan marabahaya apalagi marabaraba paha si Aya (opo seh?). 

mereka berdua beriringan disertai rasa was - was yang mendalam,apakah selamat sampai tujuan,Damar berusaha menyesuaikan ritme kendaraannya dengan kendaraan Nangrub, agar Jaka Nangrub tidak terlalu jauh tertinggal di belakang (paling banter cuma 60 Km/ jam).


Pada akhirnya setelah tampak sudah dekat dengan tujuan Damar dan Kuswana meninggalkan Nangrub di belakang dan mulai masuk keparkiran. sampai malapetaka itu datang,faktanya adalah Kuswana Mengajak Nangrub Nonton di Delta Plaza, namun fatalnya dalam benak Jaka Nangrub adalah Kuswana ngajak nonton di Mitra. jaraknya tidak terlalu jauh seperti yang tampak pada Gambar berikut.





nah begini ceritanya, Si Damar dan Kuswana sudah selesai memaskukkan kendaraan ke Parkiran Delta, sedangkan Nangrub melewati mereka sambil terus berpikir untuk menuju ke bioskop Mitra, si Kuswana Sontak memanggil dengan Kencang  "NANG...", karena kaget nangrub langsung ngerem dan menoleh ke arah suara memanggil (la ini karena baru bisa naik motor!!!) disertai dengan bunyi berdecit dari belakang yang juga bersamaan dengan majunya motor (kayak ke sundul kendaraan dari belakang). saat menoleh ke belakang tidak tahunya saudara - saudara, telah terjadi kecelakaan dimana pengendara Sepeda motor yang tepat berada di belakang Jaka Nangrub terjatuh kebawah dan nyaris di tabrak oleh mobil Kijang.

Nangrub menepi, dengan wajah pucat (mampus), Damar dan Kuswana mendekat ke Nangrub, pengendara sepeda motor yang nyaris tertabrak juga mendekat. sambil marah - marah dan menghina - hina, Nangrub cuma bisa memasang wajah bersalah sambil mengiba. korban di kenali menggunakan seragam PNS seorang sehat walafiat yang satunya mengerang kesakitan karena kakinya agak lecet dan celananya bolong di bagian dengkul sedikit.


Jaka Nangrub dengan Jari - Jari keramatnya mulai memijat kaki sang bapak sambil terus mengiba dan berharap si bapak tidak minta "Uang Kaget"(uang yang di bayarkan akibat menyebabkan kekegetan). si bapak yang mejadi korban terus mendesak dan memarahi,(bahkan hendak memukulkan helmnya ke nangrub) "coba kalo kamu bukan Siswa udah tak Thutuk nggwe Helm" Kuswana dan Damar mensupport Jaka Nangrub dari Belakang, sampai akhirnya si korban bersepakat untuk meminta ganti rugi sebesar Rp.200.000,- untuk beli seragam baru,"PNS a*jing", sumpah kalo bisa jangan jadi PNS kayak bangsat satu ini lagian salahnya juga jalan - jalan di siang hari saat dia berkewajiban melayani masyarakat. 


karena berada pada pihak yang bersalah maka terpaksa harus memenuhi keinginan si PNS An*ing ini, karena gak bawa uang maka dengan sangat terpaksa harus ngambil uang dulu di rumah, fatalnya lagi si PNS ANJ*ng ini minta uang nya di bawa ke kantornya di deket RSAL di daerah Jalan Ahmad Yani (salah satu jalan yang paling padat dan bermasalah di Surabaya), jaminannya adalah STNK kalo gak salah atau SIM gitu lupa (tadinya mau nawar pake Kartu Tanda Pelajar yang udah mau mokat, tapi si PNS lebih pinter dari yang kami bayangkan). kenapa dia gak ketabrak aja sama mobil kijang yang di belakangnya kalo mati kan dia gak bakal nagih uang kaget.


jadi gini skenarionya dari Delta ke Rumah minta uang dan makian dari mama , terus lanjut ke Kantor PNS ANJI*G untuk membayar "denda akibat kebodohan dalam berkendara", trus balik lagi ke Delta untuk nonton Film. 


skenario di jalankan Nangrub di sertai oleh Kuswana dan Juga Damar berangkat pulang ke rumah, minta uang ke mama Rp.100.000,- kata mama "Tawaren sek rob!!!"(emang sayur di tawar?), si Damar naik motor bareng Nangrub dan kuswana sendirian menggunakan motor matic

sebetulnya sih Nangrub masih trauma namun si Damar lebih takut, jadi terpaksa nangrub yang mengendarai dan Damar di belakangnya supaya baik jalannya(emang naik dokar). karena dalam keadaan yang masih trauma Nangrub mengendarai kendaraannya lebih parah lagi kecepatannya makin lamban samapi gak berani nyelip becak sumpah!!!, apalagi banyak truk, sehingga terhiruplah semua gas buangan truk tersebut kedalam paru - paru damar dan nangrub. 


tidak sulit untuk menemukan kantor DISPENDUK, mereka masuk dan mulai mencari si PNS Kepar*t tersebut, saat bertemu dengan si PNS itu (lupa namanya) dia senyum - senyum penuh kemenangan karena berhasil memperdayai 3 orang anak yang baru lulus SMA untuk membayarkan ganti rugi yang tidak sepantasnya.  


kartu SIM di letakkan di atas meja, kami duduk bertiga di satu sofa, PNS k*parat duduk sendiri sambil senyum - senyum, pembicaraan dimulai dengan basa basi dan tetek bengek sampai akhirnya duit di kasihkan dengan penawaran pertama Rp.150.000,- dengan rincian 100.000 uang mama, 50 ribu uang Nangrub. 


si PNS k*parat gak nerima dengan alasan temennya ada yang pernah di celakai lebih parah minta ganti 2 kali lipat, argh........(sumpah pengen di jurus ama si Nangrub namun karena mencegah terjadinya perpecahan antara PNS dan Siswa SMA tidak jadi dilakukan), akhirnya minjem uang lagi ama kuswana karena duit di dompet si Nangrub ludes sudah, SIM kembali dan merekapun kembali ke Delta untuk melanjutkan hasrat untuk menonton (duit udah kadung dibayarkan untuk tiket sayang kalo gak nonton). 


sampai di Delta Aman tentram bahagia nonton tetap di nikmati walaupun sambil mendengar suara desahan dompet yang sekarat tanpa asupan uang didalamnya membuat gelisah.


selesai nonton merekapun pulang, Jaka nangrub pulang bersama Damar, di perjalanan ada yang gak beres, motor tampak kurang terkendali kayak kuda nil bunting main rodeo, ternyata bannya Bocor, terpaksa nuntun sampai menemukan tambal ban di depan PUSURA, karena duit tidak ada terpaksa Utang sama tukang tambal ban, kenapa utang ama tambal ban?, karena IMF gak mau minjemin uang.untungnya si tukang tambal ban baik dan mau menambal motor si jaka nangrub,nangrub mengiba dengan menjelaskan kalau dia anak sman6 sby yang berada di dekat situ dan berjajni akan melunasi beberapa hari kemudian,nungguin tambalan ampe maghrib dan pulang dengan selamat


pelajaran yang dapat di petik adalah 


  1. berpikir sebelum bepergian,konsentrasi, tentukan tujuan dengan fokus mau naik haji ke mekah jangan jablas ke Las Vegas
  2. Kalo hari mu tampak buruk lebih baik tinggal di rumah (gak kayak si nangrub udah sial malah nonton, pulangnya kena sial lagi) 
  3. tukang tambal ban bisa lebih terhormat dari PNS.
  4. Entrepreneur (tukang tambal ban) bisa lebih baik dari Officer (PNS)
  5. tidak semua PNS kayak Gitu, mungkin ada juga PNS yang bener 
oke sampai di sini saja, maaf kalau ada kata - kata yang tidak berkenan , tulisan ini di buat untuk menghibur kalian sampai jumpa....



   


Kamis, 15 April 2010

Jurus Siulan maut dan Aksara kebalik Jaka Nangrub

Kelas XI adalah kelas di mana saya mengalami kehancuran dalam dunia pendidikan, selama di kelas ini, saya harus berjibaku dengan segala bentuk REMIDI dan juga pelecehan terhadap beberapa guru (wis goblok bejat pisan), sebenarnya saya gak berniat untuk menghina para guru tersebut, namun "Insting Aneh" saya menggiring saya untuk terus berbuat hal - hal aneh dan tolol.

saat kelas XI saya duduk paling belakang, bersama Adit yang katanya masih keturunan ningrat (NINGrat menikah sama CAKrat, gak penting!!!), adit ini adalah teman ku saat kelas X di kelas X-2, pada dasarnya ia adalah makhluk yang pintar, betapa tidak ia berhasil masuk jurusan Fakultas Kedokteran Gigi melalui jalur SPMB (sekarang SNMPTN), hebat kan!, namun mungkin pengaruh bodoh saya lebih kuat sehingga kecerdasannya selama kelas XI tertutupi sedemikian rupa, di barisan depan saya ada seorang makhluk yang saya benci banget selama kelas X, alasan kebencian saya adalah karena begitu seringnya ia bercengkrama dengan pacarnya selama jam istirahat (ya mending dari pada bercengkrama sama tong sampah, makin gila la'an!), masalahnya adalah manusia ini wajahnya aneh banget, perempuan dengan kacamata, bentuk wajah yang menurutku aneh dan berjilbab(yang terakhir ini paling penting; masa udah pake jilbab, pacarannya gencar banget, sebetulnya sih gak apa - apa, Sirik aja kali ye, gak pernah punya pacar,hiks2). namanya Amalia Ajrina (puas mal, sudah masuk namamu dalam blog ini), namun karena hampir tiap hari bertemu akhirnya terbiasa juga bersosialisasi dengan makhluk yang satu ini. ternyata dia beneran aneh, narsis, dan selalu jadi bahan hinaan oleh aku tepatnya.
mereka yang selalu mengiringiku berbuat tolol selama kelas XI,  

tapi saya bukan mau cerita tentang teman - teman SMA saya, kejadian bejat yang pernah aku lakukan lah yang mau aku ceritakan, 

bayangkan aku pernah "BERSIUL pada seorang guru, kayak manggil burung kutilang untuk kawin terbang (bukan kawin lari), jadi gini ceritanya.

saat itu pelajaran KIMIA sedang berlangsung, materi di sampaikan oleh IBU ARNI, ini salah satu guru yang cantik dan suaranya paling seksi menurutku, terjadi diskusi agak rumit tentang pelajaran kimia antara murid dan guru, namun apa daya bel istirahat pula yang memisahkan kita.

selesai jam istirahat itu, pelajaran kimia kembali di mulai yang artinya jam - jam membosankan akan ku jalani kembali, bu Arni menulis sesuatu di papan tulis sambil berkata "ada yang mau bertanya?", maka Damar temanku yang terletak di seberang bangkuku mengangkat tangan, namun karena bu Arni menghadap ke papan tulis maka dia tidak dapat melihat kebelakang (untuk melihat Damar), setelah beberapa kali dipanggil dia tidak juga menoleh, maka dengan segala "Insting Aneh" yang ada aku bersiul keras (SUIT...)untuk memanggil sang guru menoleh kebelakang, ternyata siulan ku berhasil membuat dia menoleh, namun efeknya sama kayak bom atom yang meledak di Hirosima, dengan berang bu Arni melihat kebelakang, dan matanya tertumbuk pada seorang anak yang mengacungkann tangan,otaknya langsung membuat hipotesa, tidak salah lagi bocah ini (Damar) yang menyuli aku. 

Damar, tidak sopan kamu, kamu yang bersiul tadi!!!(aku gak tahu gimana kata2 ini tepatnya, tapi intinya Damar kena damprat atas apa yang tidak dilakukannya), Damar yang polos kemudian bingung swambil berkata "bukan saya bu, sumpah", Bu Arni gak mau tahu, baginya ini pelecehan besar, saya yang menjadi pelaku, terdiam tegang , mampus udah nilai2 nya jelek2 sekarang malah menghina guru,(mampus kau nang, kapan kapokmu!!!), terjadi perdebatan yang lebih sengit daripada perdebatan mata pelajaran KIMIA yang tadi di bicarakan, untungnya DENI, teman yang berada di samping Damar kemudian berkilah bahwa yang bersiul itu anak- anak kelas Sosial yang tepat berada di belakang kelas kami (kelas kami adalah 3 kelas yang jadi aula, kemudian dipisahkan dengan sekat2), "Anak - anak Sos bu, yang ramai tadi!", ternyata kata2 itu manjur untuk menenangkan hati bu Arni, dia jadi tenang, lalu Damar kembali mengajukan pertanyaan yang tadi tercekat di tenggorokannya. dan saya selamat dari bu Arni.(maafkan aku Damar, maafkan aku Bu Arni!!!!)

adalagi kejadian bejat yang lain yaitu menuliskan nama dengan Aksara jawa, tulisannya Anang Rubyanto Asnar, buh, dimarahi kau itu sampai habis, suruh nulis lagi di kertas baru dengan nama yang sudah di terjemahkan dalam aksara indonesia, untung aja aku disuruh membuat nama yang aksara jawa ke bahasa Indonesia, coba kalo aku disuruh nulis jawaban dengan seluruhnya adalah akasara jawa, mati berdiri aku langsung. udah gitu nilainya jelek pula, argh.... (wis bodo, gaya pisan)

satu lagi yang fatal, dengan bejatnya saya menulis di kertas ujian saya sebuah surat yang di tulis dengan huruf terbalik. misalnya

"kelej ailin ayas ireb nagnaj" : "Jangan Beri saya nilai jelek",


aku berhasil menulis surat pada beberapa orang guru dengan tulisan terbalik macam itu, sebanyak 5 baris, lumayan kan, Isinya mengiba untuk diluluskan kelas XI dengan catatan nanti kelas XII akan belajar dengan baik, sebenarnya aku gak terlalu berharap guruku paham dengan tulisan itu, ternyata paham semua dengan tulisan ini.

ceritanya waktu itu aku lagi nunggu di jemput sama mama terus aku ketemu sama guru bahasa Indonesia ku Bu Siti Muntini, terus aku nyapa, dan dia membalas dengan berkata, "suratmu sudah aku baca nang", sontak kau keringat dingin, dan dia berlalu bersama dengan Bemo yang kmenghantarkan ia pulang ke rumahnya.

gak cuma dia Bu Arni juga paham dengan susat yang kutulis, walhasil di kertas Ujianku ada tambahan catatan, NGGEDABRUS tok!!!(BESAR OMONG DOANG), di serati dengan hasil ulangan yang maha ancur. ngeri abis coy, gak percaya aku bahkan melihat tulisan macam itu di kertas jawabanku 

dan setelah REMIDI sana sini, akhirnya aku berhasil lulus juga dari kelas XI dan melanjutkan kelas XII.

nantikan cerita2 bodoh selanjutnya. C U.   

  

Minggu, 11 April 2010

Jaka Nangrub mencari Jurus!!!

banyak dari pembaca setia BLOG ini ingin saya menceritakan legenda saya semasa SMA (baca: Kebodohan bin ketololan masa SMA). maka akan saya coba ingat dan ceritakan masa - masa saya menuntut ilmu di SMA.

seperti yang telah saya ceritakan pada posting sebelumnya bahwa yang namanya Jaka Nangrub adalah murid SMA yang paling Jago dalam urusan REMIDI, sudah tidak tehitung lagi remidi yang harus di laksanakan, wah pokoknya FBR lah (FANS BERAT REMIDI), kalo iklan rokok gitu "Selera Remidi, Pria punya selera!!!". sampai - sampai orang tua ku harus mengirimku ke LBB lokal, trus ada Guru les di panggil ke rumah Privat, guru ngaji (bantuan spiritual) sampai - sampai ikut LBB di Bandung selama kurang lebih 1 minggu selama libur semester, pake nginep di rumah guru lesnya, memang di sediakan akomodasi dan makan.nama LBB nya tuh "Genius Klub", tentornya mirip banget ama vokalisnya band "GROOVE" yg laki2 cungkring itu lo.

Selama di Bandung ya aku dapet cuma makan2, cuci mata ngeliat neng2 geulis Bandung, ngganggu anak guru les (bukan pembantunya!), ilmu yang di dapatkan juga sedikit, ini akibat ketidak tertarikan saya untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan yang ada pada sang guru. aku cuma bisa memendam iri hati karena anaknya sang tentor yang masih kecil sekitar 3 tahun dibelai2 sama siswi2 bandung yang konon katanya turunan para bidadari khayangan yang suka kayang (opo seh??), sedangkan saya yang sudah kelas X saat itu gak ada yang mau membelai, padahal udah pasang wajah imut gitu (pasti malah menyeramkan!!!)

semua ini di lakukan agar aku kelak masuk Jurusan IPA di kelas XI saat itu, ke 2 orang tuaku sudah ketir2 jangankan untuk masuk kelas IPA, untuk naik kelas saja sepertinya butuh mukjizat (anak yang paling memboroskan anggaran pendidikan), sampai pada akhirnya saya bernazar, "ya Allah kalo aq masuk kelas IPA, aku berjanji akan berjalan dari Sekolah sampai dengan Rumah", saat itu aku masih tinggal di Raya Darmo, tepat di samping Mc Donal. jaraknya kurang lebih 10.000 JJN(jengkal Jaka Nangrub), dengan asumsi 1 jengkal = 20 cm, jarak sekolah rumah = 2km (gak penting!!!!!). nazar yang ku lakukan ini kurang lebih berjarak 3 bulan sebelum penerimaan rapor.

ternyata eh ternyata pada saat pembagian rapor, aku di nyatakan lulus kelas X dengan Predikat "Memalukan", dan jurusan ku adalah IPA . aq juga gak tahu itu hasil keringatku sendiri, tau hasil keringat pembantuku juga aq bisa sampai masuk jurusan IPA(apa hubungannya sama pembantu?). okeh saat menerima rapor dan di terima masuk kelas IPA aq mencak2 kayak orang gila kebanyakan makan sabun, aku salamain temen2 ku semua, huh rasanya udah kayak lulus SMA aja. makasih dah buat pak DAHLAN guru BIOLOGI yang konon katanya juga pakar kecantikan rambut, di kelasku yang masuk IPS cuam 2 orang, yang 1 memang bener2 pengen masuk IPS, yang satu lagi sial, mungkin buku rapornya ketuker ama aku ya?

nah masalahnya jadi nambah ini, tiba2 aku teringat akan nazarku yang telah lalu jalan dari sekolah sampai rumah, yang jadi masalah adalah sebelum aku nerima rapor kurang lebih sebulan sebelumnya, orang tuaku memutuskan untuk pindah rumah ke SIDOARJO (gak bohong kok, pindahnya masih di Surabaya), kami sekeluarga Pindah ke KLAMPIS daerah Kertajaya, karena rumah yg di DARMO mau di jadiin kantor Bank Mandiri, sehingga jarak yang harus ku tempuh dalam nazar itu berubah dari yang cuma 10.000 JJM menjadi 6,5 Km atau sama dengan 32.500 JJM.

kayaknya Allah sengaja nih ngasih aku cobaan, pikirnya mungkin Jaka nangrub nih bodo banget kalo cuma 2 Km itu cuma lulus, 4 km untuk masuk kelas IPS, dan 6 km untuk masuk kelas IPA.

saat itu aku cuma bisa memandang langit sambil memohon pada Allah, ya Allah aq kan nazarnya di rumah Darmo jadi aku jalan ampe Rumah darmo aja ya!!!.

setelah terjadi tawar menawar dengan tuhan akhirnya Jaka Nangrub memutuskan untuk tetap jalan kaki sampai Darmo tapi sambil nungging kayak Ayam Ambeien mau bertelor (nggak kok biasa aja jalan di atas 2 kaki).

terus di lanjutkan dengan main Game, game station setempat bersama dengan ERVAN ADITYA P bin Chafid, dan RIKY bin Irzon.

kelas XI gak lebih baik dari kelas X, malah tambah gila2 an ancur lebur paling ancur dah, mungkin Allah masih dendam karena aku cuma ngejalanin 1/3 nazar doang.

untung aku dulu nazarnya gak terlalu aneh, coba kalo aku nazar "kalo aku masuk IPA, aku bakal bertelur di pagi hari sambil berkokok ", sudah jadi Maskot KFC kali aku ya.

semoga menghibur, terima kasih untuk GALIH yang memintaku mengangkat cerita ini di BLOG