Rabu, 03 Maret 2010

Kehidupan masa SMA

Kalau kalian tahu sesungguhnya masih lebih baik kehidupanku waktu di ITS di bandingkan waktu di SMA dulu, generasi SMA ku cukup apes karena menjadi kelinci percobaan DIKNAS untuk mencoba KURIKULUM BARU yaitu KURIKULUM KBK (Ksatria Baja Kuning). di mana murid di tuntut lebih aktif, dan guru meninggalkan murid untuk belajar sendiri sambil makan gaji buta (nggak kok, guruku jangan marah ya!).

hal yang paling berkesan di SMA adalah saya hampir selalu mengikuti 2 ulangan untuk satu mata pelajaran yang sama, ini bukan mengindikasikan saya sebagai pribadi jenius yang mampu mengerjakan soal - soal ulangan dan ujian dengan sangat baik sampai - sampai minta soal tambah(emang restoran padang?, ada tambah nasi!). ulangan tambahan tersebut adalah karena saya selalu gagal untuk mencapai nilai minimal yang di tetapkan sang guru yaitu nilai 70 untuk pelajaran non eksak dan nilai 65 untuk pelajaran non eksak.
mulai dari pelajaran Matematika, Kimia, Fisika, Biologi, Geografi, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia,PPKN, Seni rupa,Olah Raga. semua pelajaran itu sepertinya sudah pernah ku cicipi semua ujian ulangannya(remidi, Her, Ujian perbaikan). parah banget, kejadian ini semata- mata karena malasnya saya dalam belajar dan ulangan - ulangan susulan itu menjadi konsekuensi logis (Ngomong Goblok, tapi bahasa penulisannya kayak orang berpendidikan nang?), mungkin seringnya saya mengulang ulangan adalah akibat tidak belajar dan saya itu jarang nyontek ato ngerpek, dan sialnya kalo ngerpek dan nyonto itu sama salahnya. (mikir apa sih kamu waktu SMA nang? nyogok mungkin ya waktu masuk SMA?).

Mungkin Orang tua saya juga frustasi dengan prestasi belajar anaknya ini, maka secara mengejutkan orang tua saya yang baik hati membelikan saya hadiah Buku. buku yang selanjutnya merubah cara pandangku dalam melihat segala kemalangan dan kesialan- kesialan yang sering kali aku ciptakan sendiri.

Papa: Rob, ini aku habis dari Gramedia, beli buku (ya iyalah masa beli budak)

Robi: oh beli buku apa pa?

Papa: ini aku ada buku yang pantas buat kamu baca?

Robi: (kayaknya aku di kasih buku "bagaimana berpikir tanpa menggunakan otak") buku apa pa?

Papa: ini buku "Catatan Harian Pelajar Bodoh" semoga kamu bisa mengambil pelajaran dari dia?

Robi: (kejatuhan Paku bumi dari langit,Goblok... masa segitunya rek)

Luar biasa orang tua ku ini kayaknya buku ini di berikan padaku sebagai manifestasi kekesalan mereka pada kebodohanku dal;am pelajaran. sebagai catatan Papa ku adalah orang yang suka membeli buku(bukan membaca), sehingga ngeliat judul trus di pikir aq bisa belajar dari kebodohan Raditya Dika, fatalnya adalah

Kebodohan Raditya Dika masuk kerelung - relung otakku dan mempengaruhi hidupku sampai sekarang.

Positifnya dari mbaca Kitab Jahanam Raditya Dika tersebut adalah saya selalu bisa menikmati kemalangan - kemalangan yang menimpa dankesialan - kesialan yang tidak perlu, itu semua karena aku pikir kalau kebodohan 2 dan kemalangan itu sebenarnya lucu jika di ceritakan pada orang - orang kayak "si Kambing Jantan"

See U( melihat U)















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

di isi ya! jangan nyontek, selesai gak selesai harus di kumpulkan!