Sabtu, 30 Januari 2010

Pendatang yang menjajah

Perasaan bangga mengisi ruangan dada Jaka Nangrub karena ia di terima untuk melanjutkan jenjang perguruan tinggi di ITS ,siapapun pasti bangga kan ?. ITS adalah salah satu PTN di surabaya yang juga merupakan PTS (Perguruan Tertinggi di Surabaya),dan Perguruan Tinggi Negeri berbasis Teknik yang muncul setelah ITB ini tampak menggeliat dan mulai berprestasi dan menghasilkan manusia - manusia penting, contohnya :

1. Hermawan Kertajaya mahaguru pemasaran ini merupakan hasil pendidkan prematur dari ITS jurursan teknik elektro (kalo gak salah ya ngaco), kenapa Prematur?, karena tidak sampai lulus kuliah dia meninggalkan ITS tercinta, dan bearlih belajar ekonomi ke Ubaya.

2. Handy Tukang Kebab yang menjajakan kebab BABA RAFI dan membuka kios Keorebab dimana - mana dan menurut pandangan saya juga menjadi pelopor menjamurnya franchise di Indonesia saat ini, kebab franchise, pisang goreng franchise, bahkan yang  tidak habis pikir Cireng a.k.a Kanji Goreng yang biasa di temui di depan sekolah dengan modal wajan jelek dan minyak goreng berbusa dengan warna coklat kehitaman juga turut di franchise kan, suatu ketika akan ada pengamen di franchise kan, dan pemulung yang juga franchise. Bung Handy ini juga sempat kuliah di ITS jurusan Informatika, ya lumayanlah jurusannya nyerempet - nyerempet ama kebab (nyerempet dibagian mana cak???).

dan yang terkahir dan yang cukup membanggakan adalah

3. SMY (Soesilo Mbambang Yudoyono), presiden Indonesia yang ke - 65 ( 2010 di kurangi 1945 = 65 (ngaco lu nang!!!)) pak SMY ini juga tidak sampai tamat berkuliah di ITS jurusan Teknik Mesin.

maka kesimpulan dari 3 tokoh di atas adalah jika ingin jadi orang sukses, berkuliahlah di ITS dan jangan di selesaikan, karena kalu di selesaikan hanya akan menjadi pegawai dan berakhir membusuk di kantoran. (Parental Guidance Advisory)

Bagi Jaka Nangrub bisa berkuliah di ITS adalah mimpi yang menjelma menjadi kenyataan. Teringat ia saat malam hari melewati jalan di depan Grha ITS, "kira - kira aku bisa masuk ke situ gak ya ?"gumam Jaka Nangrub. Setelah urusan - urusan tetek menetek dan ngengek bengek, akhirnya terdaftarlah Jaka Nangrub sebagai Mahasiswa ITS dengan jurusan baru, bukan lagi sebagai mahasiswa baru jurusan Biologi, tapi Planoligi

menurut penuturan beberapa pengamat sepak bola, letak jurusan Planologi dekat dengan Arsitektur "maknyus nih, gak salah kemaren pilih Planologi, deket ama Arsitektur coy makanan batin jelas tidak akan pernah putus (batin yang membutuhkan belaian kasih sayang wanita)" khayal Jaka Nangrub dengan otak kotornya. Semua mahasiswa ITS tahu kalau jurusan arsitektur adalah salah satu jurusan yang menjanjikan jumlah wanita dengan kualitas "Super" (cantik, pintar, kaya) di institut yang masih di dominasi golongan lontong alias pria.

dengan pakaian rapi dan muka tetap acak - acakan tak tertolong Jaka Nangrub berangkat untuk mencari di gedung mana kiranya ia akan menuntut ilmu Perkotaan.  Perjalanannya dengan "Kama Supra", yaitu motor "Supra X" 110 cc butut turun temurun dari kakaknya berhenti di gedung yang memiliki plat nama "ARSITEKTUR", Gedung Arsitektur di bangun dengan mengedepankan cita rasa seni, dan konstruksi yang dirancang oleh para arsitek (ya iyalah masak sama tukang parkir!!!) dan dibangun oleh para kuli bangunan. namun sekarang Jaka Nangrub bertanya   "dimanakah Gedung jurusan PWK tercinta???",  Jaka Nangrub mulai mencari - cari plat nama Planologi di sekitar plat nama ARSITEKTUR, tapi matanya tak bisa menemukan keberadaan papan nama atau sekedar informasi letak dari gedung Planologi.

muncul pikiran mungkin jurusan ini adalah jurusan yang rahasia atau mungkin juga Jurusan di ITS yang low profile sehingga tidak ingin keberadaanya terlalu menarik perhatian banyak pihak, semakin besar rasa bangga pada rongga dada yang sudah disesaki dengan 2 potong paru - paru itu, kalo gitu Planologi ini adalah JURUSan Rahasia, sebagai mana kita ketahui bahwa JURUS RAHASIA adalah jurus yang disimpan seorang pendekar karena paling pamungkas. KEREN !!!

Karena masih penasaran dengan keberadaan dari Jurusan Planologi Jaka Nangrub memutuskan untuk menelpon salah satu temannya yang juga masuk ke Jurusan Planologi.

Jaka Nangrub : Halo, eh Gedung Jurusan Planologi dimana sih ? 
Teman : Oh, kamu dimana sekarang ?
Jaka Nangrub : di depan Jurusan Arsitektur 
Teman : oh ..., Parkirkan saja sepeda motormu di Arsitektur, masuklah dan kamu akan menemukan parkiran, aku juga sedang mau ke gedungnya nih. 
Jaka Nangrub : Ok, makasih ya.

Semakin penasaran Jaka Nangrub dibuat oleh keberadaan gedung jurusan Planologi, bahkan tempat parkirnya pun harus disamarkan dengan jurusan arsitektur, "jangan - jangan ruang kuliahnya di bawah tanah lagi" khayal Jaka Nangrub. KEREN !!!.

di depan tempat parkir tercecer beberapa mahasiwa ada yang gondrong tapi lelaki, ada yang botak tetapi bukan perempuan dan ada yang merah setiap hari ku siram semua mawar melati semuanya indah (lha kok jadi nyanyi kayak anak TK gini ???), dari posisi mereka berdiri terliaht seperti orang - orang yang menunggu bis jemputan. Tanpa memperdulikan mereka Jaka Nangrub langsung memarkirkan sepeda motornya pada ruang - ruang parkir yang tersedia .

setelah motor diparkirkan, berbaurlah Jaka Nangrub dengan mahasiswa - mahasiswa yang tadi tampak tengah menunggu bis, dengan wajah congkak (karena merasa jurusannya pamungkas dan rahasia) Jaka Nangrub masuk kedalam kerumunan itu. dan mulailah ia saling berkenalan. 

Ilustrasi cara berkenalan yang benar 

Pasang wajah ramah, tangan menghadap ke depan meminta salaman, lalu mulai mengucapkan nama misalnya "Nangrub, jurusan Planologi senang berkenalan dengan anda", bisa juga dengan mengungkapkan status seperti ini "Nangrub, Jomblo Berkualitas, senang berkenalan dengan anda".

Ilustrasi cara berkenalan yang salah (Parental Guidance Advisory)

Pasang wajah senyum dekati orang yang ingin anda kenal dari belakang, perhatikan baik - baik celananya, kalau gak pakai sabuk lakukan segera, pelorotin celananya!!!, lalu saat ia tengah kebingungan dan sibuk menaikkan celananya pada kondisi semula, perkenalkan diri anda, misalnya :"Nangrub, tukang pelorot celana , senang berkenalan dengan anda", hal ini bisa dilakukan pada siapa saja tidak membedakan gender Laki - laki atau Perempuan, bahkan bisa juga dilakukan pada Tukang Parkir,Pegawai TU, Dosen, Sopir Dosen, atau Rektor sekalipun. dijamin nama anda akan segara dikenal, sebagai "Mahasiswa Cabul" pastinja. 

NB: "Bisa" bukan berarti "Boleh", sekali lagi... "Bisa" bukan berarti "Boleh"  

ternyata dalam kerumunan itu tidak hanya berkumpul Mahasiswa baru jurusan Planologi, tetapi juga ada beberapa mahasiswa baru jurusan Arsitektur, dengan "cara yang benar" Nangrub mulai berkenalan dengan manusia - manusia dalam kerumunan.  
setelah perkenalan terjadi selanjutnya pembicaraan di buka, pertanyaannya cukup klasik lah misalkan saja 
"Anda dari jurusan mana ?" , "Anda dari kota mana ?". "masuk ke ITS lewat Jalur apa ?", atau kalau cukup berani dimungkinkan juga untuk bertanya sebagai berikut "Tampang anda kok ndeso apa benar anda di terima di ITS ?", "kalau melihat dari tampang anda sih, kayaknya gak akan bertahan lama di ITS, pasti !", atau mungkin bisa bertanya dengan topik yang agak sedikit ilmiah misalkan "kemaren nomer togel yang keluar apa" .

Namun pada akhirnya Jaka Nangrub kembali bertanya "di mana gedung Planologi berada ?", pertanyaan yang terus mangganjal dari tadi pagi. dan akhirnya pertanyaan itu terjawab juga

Jaka Nangrub : Eh gedung kita Planologi tercinta ada dimana sih
Teman : Lah itu (sambil menunjuk ke arah atas diagonal 45 derajat dari permukaan tanah)

sekilas ada seberkas cahaya yang menyilaukan pandangan Jaka Nangrub, sesaat kebutaan menghilangkan penglihatannya, hanya sementara, lalu saat sinarnya hilang mata Jaka Nangrub melihat sebuah papan besar  bertuliskan dengan cat putih seperti ini

Perencanaan Wilayah dan Kota 

papan yang tidak ada unsur keindahan di dalamnya, dengan warna biru tua yang sudah mulai kusam karena terkena hujan dan sinar matahari.

parahnya lagi ternyata  palang nama itu berada pada gedung yang sama dengan gedung arsitektur. apa maksud ini semua ???, argh! ternyata jurursan Planologi adalah jurusan yang gedungnya masih menumpang pada gedung arsitektur, karena jurusan ini memang telah berdiri lama sebelum jurusan Planologi terlahir di ITS. pendangan Jaka Nangrub sekarang menuju ke arah tanah, sama seperti khayalan tingginya tentang "jurusan rahasia" yang menjadi jurusan pamungkas di ITS, khayalan tingginya kini meluncur ke bawah dengan persamaan y = y_0 + v_0 \cdot t + \frac12 g t^2 \!  

Pantes aja tempat parkir Jurusan ini berdampingan dengan jurusan Arsitektur dan tidak ada palang nama  eksklusif yang dipajang di depan gedungnya lha wong gedungnya numpang.
Jaka Nangrub hanya bisa memotivasi diri, ia ubah pola pikir Jurusan yang menumpang dengan jurusan yang menjajah, menurutnya Planologi adalah jurusan yang menjajah di jurusan Arsitektur, dan ternyata terbukti bahwa mahasiswa Planologi terkenal sebagai parasit bagi mahasiswa jurusan arsitektur hali ini terlihat dari perilaku mahasiswa - mahasiswanya.
Contoh : 

  1. Ketika melihat mahasiswa yang bergerumul sedang mengerumuni karton atau buku gambar maka dapat dipastikan bahwa itu adalah gerombolan mahasiswa Arsitektur, sedangkan jika melihat rombongan mahasiswa sedang memegang kartu remi didepan kelas dapat dipastikan mareka adalah gerombolan mahasiswa PWK.
  2. Jika melihat mahasiswa dengan pakaian rapi jali dengan kemeja dan wajah yang terawat, maka kemungkinan besar itu adalah mahasiswa Arsitektur, sedangkan mahasiswa yang menggunakan kaos – kaos oblong kayak penjual koran pinggir jalan, dan celana jeans bolong – bolong, dengan wajah lusuh habis dari perjalanan jauh 80% dipastikan kalau dia Mahasiswa Planologi.
  3. Saat anak – anak Arsitektur tengah berkuliah, mahasiswa Planologi kerap kali berbuat gaduh, hingga membuat dosen Arsitek yang tengah mengajar keluar untuk menenangkan mahasiswa Planologi yang teriak – teriak karena menang main kartu. 
  4. Dan kalau duduk lalu menemukan bekas upil, ingus, iler, atau permen karet bekas di bawah kursi dipastikan bahwa mahasiswa Planologi pernah duduk disitu. (yang ini dilakukan semua mahasiswa kok, baik arsitektur maupun Planologi, yek.....). 
tetapi walaupun sikap mahasiswa Planologi seperti benalu mahasiswa arsitek tetap baik pada mahasiswa Planologi dan bahkan kedua jurusan berkoalisi untuk menguasai ITS (lho ???)
Demikian cerita yang bisa saya sampaikan kali ini semoga menghibur.

NB: mulai tahun 2008 PWK sudah punya Kampus sendiri berada tepat di belakang gedung jurusan Arsitektur, ya dengan segala keterbatasan fasilitas yang ada dan pemandangan gurun karena jarang pohonnya, dan tentu saja tanpa kehadiran "Bidadari – Bidadari Arsitektur" mata mulai sepet, kalo lama – lama mungkin akan berakumulasi menjadi katarak di mata. 

1 komentar:

  1. wakakakak..
    pengalaman yg tak terlupakan sebagai MABA PLANOLOGI,
    sampe2 salah nyapa senior (seniornya arsitek dikira seniornya planologi)
    *indahnya menjajah..

    BalasHapus

di isi ya! jangan nyontek, selesai gak selesai harus di kumpulkan!